Kini, masa sulit kembali menghampiri industri Startup Indonesia setelah berhasil lalui masa sulit COVID-19 dua tahun lalu.
Meski banyak beredar isu kurang mengenakan, para founder startup tidak perlu khawatir secara berlebihan. Startup lama maupun baru, sama-sama bisa bertahan hingga berekspansi besar jika tepat dalam mengambil langkah.
Nah, solusi berikut bisa menjadi jalan keluar yang tepat, sekaligus pembelajaran bagi Startup Indonesia yang masih merintis.
Adanya informasi ini untuk merespon isu yang secara berlebihan mengenai industri startup sejak masa pemecatan masal beredar.
Apakah artinya kondisi ini memberi tanda akan akhir dari masa startup? Tentu tidak, namun perhatikan solusi berikut jika ingin terus bertahan di masa sulit.
Solusi Bertahan untuk Startup Indonesia
1. Untuk Startup Lama, Perhatikan Cash Flow
Solusi yang pertama adalah memastikan pengelolaan arus kas keuangan. Jika dulu banyak melakukan aktivitas ‘bakar uang’, kini harus ikat pinggang namun terus berupaya agar bisnis mendapatkan output yang semaksimal mungkin.
Khususnya untuk saat ini, apapun langkah promosi yang memakan biaya cukup besar harus kembali dipertimbangkan.
Selain itu, para founder juga harus mulai sering mengecek cash flow. Tidak hanya memastikan bisa bertahan selama 3 bulan dengan pendanaan mandiri atau pendanaan terbatas.
Kini para perusahaan startup diekspektasikan investor dapat bertahan lebih lama dari jangka waktu tersebut mengingat masa depan yang tidak menentu.
Namun, kesempatan ini sebenarnya merupakan kesempatan bagi startup menunjukkan performa terbaiknya.
2. Perkuat Fundamental
Selain memperhatikan cash flow, penting bagi para founder startup Indonesia mulai memperkuat fundamental. Inilah akar dari masalah startup yang tumbang.
Memiliki fundamental yang kuat merupakan kunci sekaligus menjadi penilaian utama para investor dalam memberikan dana kepada startup.
Fundamental yang dimaksud mencakup ide, kemanfaatan produk hingga sosok founder itu sendiri.
Kunci Keberhasilan Mendapatkan Pendanaan di Era Masa Kini
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa memperkuat fundamental menjadi solusi terbaik bagi para founder startup dalam menjawab permasalahan terkini.
Jadi, alih-alih khawatir berlebihan menghadapinya, lebih baik mulai berbenah diri. Berikut beberapa faktor yang perlu diperkuat lagi sebagai kunci agar mudah mendapatkan pendanaan di masa yang sulit.
- Fundamental bisnis
- Latar belakang founder relevan dengan bisnis yang sedang dikembangkan
- Memiliki tim yang solid
- Model bisnis dan sistem pengelolaannya jelas
- Menghasilkan valuasi yang ‘masuk akal’, bukan lagi soal besar-besaran
Dengan mempersolid beberapa aspek tersebut, sejumlah startup Indonesia akan mampu melalui masa yang sulit ini.
Perlu diketahui juga, Indonesia memiliki pasar yang sangat besar. Artinya, setiap startup sebetulnya memiliki peluang yang sama untuk berkembang dan menjadi perusahaan yang berkelanjutan.
Namun, harus memastikan beberapa aspek yang sudah disebutkan sebelumnya. Pastikan sudah dirancang secara solid dan matang.
Jadi, tidak ada lagi alasan membangun startup hanya karena ikut-ikutan dan ingin terlihat keren dengan title ‘founder’ saja.
Pemerintah Serius Dukung Calon Startup Baru Indonesia
Di tengah ramainya isu miring mengenai perkembangan industri startup, masih banyak investor yang mau memberikan dana meski penyeleksian era sekarang cukup ketat.
Untuk memperkuat fundamental, para founder startup Indonesia bisa mengikuti salah satu program pemerintah bernama Startup Studio (SSI) naungan Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia).
SSI merupakan program intensif yang akan terus berkomitmen membantu para early-stage startup dengan product market fit yang potensial. Harapannya, program ini dapat mengakselerasi skala bisnis para startup terpilih dengan lebih cepat.
Sejauh ini sudah berjalan hingga 5 batch, dan kini SSI sedang membuka pendaftaran batch 6. Selengkapnya mengenai informasi terbaru bisa kamu lihat di startupstudio.id.
Referensi: https://www.youtube.com/watch?v=Tkdaf-UYbX0