Asuransi Jiwa: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Abdurrahman Irfan

Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa: Pengertian, Jenis, dan Penjelasannya

Produk pengelolaan keuangan dari asuransi jiwa menjadi produk asuransi yang semakin banyak diminati oleh masyarakat.

Bagaimana tidak? Asuransi jiwa menawarkan berbagai macam produk menarik dan pastinya bermanfaat. Namun, kamu juga harus cermat dalam memilih jenis produk asuransi jiwa yang tepat, ya!

Pengertian asuransi jiwa

Asuransi jiwa adalah jasa finansial yang bertujuan menjamin tertanggung dan keluarga dari krisis keuangan apabila terjadi kejadian yang tidak terduga.

Kejadian tidak terduga itu misalnya jika tertanggung meninggal dunia, terjadi pemutusan kontrak kerja, serta saat tiba-tiba membutuhkan uang darurat.

Tak hanya itu saja, asuransi jiwa juga bisa membantu kamu menyeimbangkan keuangan jangka pendek dan jangka panjangmu. Namun tentu tidak lupa, kamu harus membayar premi asuransi secara rutin sebagai timbal baliknya. Kamu bisa bayarkan per bulan atau sekaligus per tahun.

Macam-macam asuransi jiwa

Sebelum membeli produk asuransi jiwa, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui. Salah satu yang paling krusial adalah mengenai macam dan benefit yang akan kamu terima. Berikut ini ulasannya.

1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance)

Jenis asuransi jiwa ini sangat cocok untuk kamu yang menginginkan asuransi dengan manfaat perlindungan pada jangka waktu tertentu.

Opsi jangka waktu perlindungan yang diberikan pun cukup lama. Antara 15, 20, 25 tahun, atau bahkan lebih. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan penerima manfaat.

Asuransi ini juga cocok untuk orang-orang di usia muda atau yang memiliki kondisi sehat dan bugar. Transaksi yang dilakukan juga tidak sulit. Kamu dapat menentukan sendiri jumlah premi bulanan sesuai dengan pemasukan kamu.

Meskipun demikian, premi yang sudah dikumpulkan ke dalam asuransi berjangka ini akan hangus pada saat kontrak sudah habis.

Biaya premi juga akan bertambah jika kamu berniat untuk melakukan perpanjangan kontrak asuransi. Itulah sebabnya harga penawaran asuransi jenis ini tergolong sangat terjangkau.

2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance)

Jenis asuransi ini cocok untuk kamu yang ingin melakukan investasi kesehatan jangka panjang. Mengapa? Karena setiap premi yang dibayarkan ke dalam tabungan asuransi akan terus meningkat dan dapat diambil sewaktu-waktu.

Batas umur untuk mendapatkan manfaat dari asuransi ini umumnya hingga usia 100 tahun. Ketika tertanggung meninggal dunia dan belum pernah melakukan klaim, seluruh premi yang sudah dibayarkan kepada asuransi akan dikembalikan seutuhnya.

Seiring berjalannya waktu, ada kemungkinan bagi penerima manfaat untuk membayar premi dengan jumlah yang cukup besar pada usia tertentu. Hal ini karena kebutuhan perlindungan yang dibutuhkan juga sangat banyak.

3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Universal Life Insurance)

Sesuai dengan namanya, jenis asuransi memberikan dua manfaat sekaligus. Dua manfaat tersebut merupakan manfaat dengan jangka waktu tertentu, serta manfaat tabungan yang sudah dibayarkan melalui premi.

Jenis asuransi ini juga tergolong sangat fleksibel, lho. Bagaimana tidak? Sebagai pemegang polis, kamu dapat menggunakan tabungan tersebut kapanpun yang kamu mau.

4. Asuransi Jiwa Unit Link (Variable Life Insurance)

Asuransi jenis ini sangat cocok untuk kamu yang masih pemula, namun ingin melakukan proteksi dini terhadap diri sendiri atau keluarga melalui asuransi.

Asuransi ini memberi kamu kesempatan untuk melakukan investasi yang tidak jauh berbeda dengan investasi murni.

Penting untuk diingat, jumlah premi yang akan diberikan untuk investasi tidak dimasukkan ke dalam pasar saham sekaligus, melainkan melalui sub akun dari perusahaan asuransi.

Selain itu, hasil investasi akan selalu dipengaruhi oleh pergerakan pasar saham. Pastinya ini akan menghasilkan jumlah yang tidak menentu alias fluktuatif.

Cara menghitung premi asuransi jiwa

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui terlebih dahulu besaran uang pertanggungan yang kamu butuhkan. Caranya juga cukup mudah, lho. Kamu bisa berpedoman pada rumus berikut.

Jumlah Premi = Tarif Premi x Jumlah Pertanggungan

Perlu digarisbawahi juga, menghitung besaran premi masing-masing individu tidak bisa diseragamkan. Bahkan biasanya setiap perusahaan memiliki kalkulator preminya masing-masing.

Jadi, jangan sungkan untuk mengkonsultasikan ini kepada perusahaan asuransi secara langsung. Pastinya agar kamu mendapatkan informasi yang lebih akurat, ya.

Besaran premi asuransi jiwa

Setiap jenis asuransi, memiliki ketentuan berbeda dalam menentukan besaran premi yang harus kamu bayarkan. Hal itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.

1. Tipe asuransi

Cara menghitung besaran biaya premi yang harus dikeluarkan adalah dengan mengetahui tipe asuransi. Kamu bisa menggunakan kalkulator jenis asuransi jiwa yang akan membantu kamu menentukan pilihan asuransi yang tepat.

2. Jangka waktu

Jangka waktu akan menentukan besar kecil premi. Misalnya, premi untuk perlindungan 10 tahun lebih rendah dibanding 20 tahun.

3. Usia

Makin muda kamu memiliki asuransi jiwa, maka akan makin terjangkau premi yang harus kamu bayarkan.

4. Jumlah Uang Pertanggungan

Semakin banyak jumlah uang pertanggungan yang kamu butuhkan, maka akan lebih besar pula premi yang harus kamu bayarkan. Sebagai contoh, UP Rp1 miliar tentunya butuh premi lebih besar daripada UP Rp500 juta.

5. Kondisi Kesehatan

Sebelum memiliki asuransi, perusahaan asuransi biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan atau gaya hidup kamu. Contohnya seperti ini.

  • Apakah kamu seorang perokok?
  • Pernahkan kamu melakukan olahraga ekstrim?
  • Pernah kamu menderita penyakit serius atau menjalani operasi?

Jika satu atau dua kondisi itu pernah kamu alami, premi asuransi kamu biasanya akan lebih tinggi karena meningkatnya risiko serangan penyakit.

Sekarang kamu sudah paham pentingnya memiliki asuransi jiwa, bukan? Segera konsultasikan dengan broker atau agen asuransi yang terpercaya untuk mendapatkan rekomendasi yang terbaik!

Leave a Comment